Voc: anci laricci
Reff. Punna kucini
ammakku
ammatti jene matangku
Tena rapangna
Batena ngai ri nakke
Ohh.. ammakku
Oh... ammakku
Nia tinja riatingku
Kusunggu lalo
nakubalasaki tene
Caddia sanggengku
rungka
Jai dosaku rikatte
Lanri kammana
Barang jiki
pammopporang
Anrongku
mallasukangku
Pammopporangngi
dosaku
Nasalewangang
Tallasakku ri
linoa
Ohh..ammakku
Nia tinja riatingku
amma
Kusunggu lalo
Nakubalasaki te’ne.
Jika
aku melihat ibuku, berlinanglah air mataku, tidak ada yang menyerupai betapa
sayangnya kepadaku, oh ibuku ada ikrar di hatiku, moga aku sukses supaya kubisa
membahagiakanmu.
Mulai
dari kecil sampai ku dewasa banyak dosaku kepadamu, maka dari itu semoga engkau
mau memaafkanku.
Ibuku
yang melahirkan aku, maafkanlah semua dosaku supaya hidupku dapat berjalan
dengan baik di dunia, oh ibuku ada ikrar di hatiku, moga aku sukses supaya
kubisa membahagiakanmu.
Kira-kira
artinya seperti di atas. Jika kita memaknai baik-baik lagu di atas maka banyak
sekali pesan yang bisa kita petik, tapi pesan yang kita petik itu kadang sangat
dipengaruhi oleh subjektivitas kita. Tapi di sini saya akan mencoba
meminimalisir mungkin subjektivitas saya dalam menangkap pesan lagu ini.
Yang
pertama bahwa kehidupan kita sebagai anak tidak akan lancer ketika dosa kita
banyak pada orang tua terutama ibu (anrongku pammopporangi dosaku,
nasalewangang tallasakku ri linoa)
Yang
kedua, ibulah yang sangat berperan penting dalam membesarkan kita (Caddia sanggengku rungka)
Ketika kita
beasar dan sukses maka kita harus membalas budi baik ibu kita (Ohh.. ammakku, Oh... ammakku , Nia
tinja riatingku, Kusunggu lalo nakubalasaki tene)
0 komentar:
Posting Komentar